top of page

“Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” (Amos 3:3)


Firman Tuhan ini dapat diaplikasikan di dalam banyak hal. Contoh yang paling sederhana adalah kehidupan rumah tangga. Kita dapat melihat banyaknya rumah tangga yang berantakan dan berakhir dengan perceraian yang disebabkan oleh karena antara suami dan isteri tidak sepaham. Jika mereka tidak sepaham maka tentu saja mereka tidak akan dapat berjalan bersama-sama, persis seperti yang dikatakan oleh firman Tuhan diatas. 

Jadi penting bagi orang yang telah berumah tangga untuk selalu memiliki visi dan misi yang sama antara suami atau isterinya. Tentu saja tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Anda tidak dapat mengharapkan suami/isteri anda adalah manusia yang sempurna. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada seorang pria yang sempurna begitupula wanita.

 

Sebuah tulang rusuk pria telah diambil dan diberikan kepada wanita, sehingga kekurangan seorang pria akan ditutupi oleh wanita yang menjadi isterinya. Jika suami-suami mau mengasihi isterinya, maka isteri yang telah ditempatkan Tuhan disisinya akan menjadi seorang penolong dan yang mengisi segala kekurangan suaminya. Suami yang terlalu dominan, mau menangnya sendiri, sering marah-marah serta tidak menunjukkan kasihnya kepada isterinya, akan membuat isteri menjadi “malas” untuk menjadi penolong disaat dia dibutuhkan. Begitu pula dengan isteri yang tidak mau mengerti kondisi suaminya dan terlalu banyak menuntut. 



Rumah tangga yang demikian tidak akan bertahan lama karena mereka tidak sepakat, tidak memiliki visi dan misi yang sama. Mereka tidak akan dapat berjalan bersama-sama, karena masing-masing memiliki tujuannya sendiri. Kuncinya adalah harus ada saling keterbukaan dan pengertian dan mereka harus saling bahu membahu dalam segala hal dan harus memiliki arah yang sama kemana bahteranya akan pergi.  Suami-suami seharusnya tidak hanya bekerja memberi nafkah dan menyerahkan seluruh pekerjaan rumah tangga dan anak-anak kepada isterinya, serta tidak mau terlibat di dalamnya.



Alkitab sudah sangat jelas mengajarkan apa yang harus seorang suami/isteri lakukan. Suami harus mengasihi isterinya dan isteri harus tunduk kepada suami. Namun yang sering terjadi, suami tidak mengasihi isterinya, tetapi mau isterinya tunduk kepadanya. Atau sebaliknya isteri tidak mau tunduk kepada suami tetapi ingin suami selalu mengasihinya.



Ketidak sepahaman dalam visi dan misi pula yang seringkali membuat suatu pelayanan menjadi terpecah atau bermasalah. Segala sesuatu akan berjalan baik jika setiap orang yang terlibat di dalamnya memiliki kesepahaman.


Dan ini juga salah penyebabnya mengapa ada sebagian orang tidak pernah melihat kuasa Tuhan terjadi di dalam kehidupannya, yaitu karena mereka tidak sepaham dengan Tuhan. Mereka tidak melihat dirinya seperti Tuhan melihatnya. Yang saya maksudkan adalah Yakobus 1:23-24,
“Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.”


Bagi anda yang telah hidup di dalam Tuhan, wajah aslimu bukan apa yang anda lihat di cermin biasa, tetapi wajah aslimu adalah apa yang dikatakan oleh firman Tuhan! Wajah aslimu bukan kondisimu saat ini, tetapi apa yang tertulis di dalam Alkitab. Firman Tuhan katakan kita adalah seorang pemenang! Anda percaya? Ada banyak orang yang berkata “percaya” tetapi mereka tidak bertingkah laku seperti layaknya seorang pemenang! Percayakah anda diberkati? Percayakah anda telah disembuhkan? Jika demikian, anda harus berlaku seperti seorang yang diberkati dan sehat!

Jika anda tidak dapat melihat itu semua didalam dirimu, maka anda sedang tidak berjalan bersama-sama dengan Tuhan. Dan bila anda tidak sedang berjalan bersama Tuhan, maka anda sama sekali tidak akan melihat kuasa Tuhan bekerja di dalam kehidupanmu.


Satu-satunya alasan ada hamba Tuhan yang dapat jatuh adalah karena mereka tidak sepaham dengan Tuhan! Mereka memulai melayani dari nol, tidak mengerti apapun dan bukan siapa-siapa, namun ketika mereka mulai dikenal oleh banyak orang, memiliki urapan khusus, mengerti banyak firman Tuhan, melakukan banyak mujizat, mereka lupa bahwa mereka harus tetap berjalan sebagai seorang hamba yang rendah hati.
Yesus berkata, “…Aku lemah lembut dan rendah hati..” (Matius 11:29). Yesus adalah Allah yang rendah hati. Tidak ada seorang pun yang akan berjalan bersama–sama dengan Tuhan jika ia tidak memiliki kerendahan hati.
Urapan, pengetahuan, mujizat dsb dan membawa seseorang kepada suatu level tertentu, tetapi ingatlah, kerendahan hati akan membuat anda tetap berada di tempat anda sekarang, yaitu sebagai seorang hamba.


Seorang hamba Tuhan pernah berkata demikian kepada saya, “Tetaplah hijau, jika kita sudah matang, maka sebentar lagi kita akan busuk dan tidak lagi berguna”. Nasihat yang begitu berharga dan terus saya ingat. Kerendahan hati dapat terus membuat hati kita seperti tanah liat yang lentur dan yang dapat selalu dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi suatu bentuk seperti yang Dia kehendaki. Tanpa itu, hati manusia akan menjadi keras dan sulit untuk dibentuk. Jika Dia tidak dapat membentuk anda untuk tujuan-Nya, Dia akan berhenti untuk memakai anda.



Untuk dapat melihat kuasa Tuhan bekerja dalam hidup anda, anda harus berusaha untuk terus sehati dan sepakat dengan Tuhan, ketika itu anda lakukan, anda akan berjalan bersama Tuhan. Jika anda berjalan bersama dengan Dia, anda pun akan melihat berkat, kuasa dan kesembuhan terjadi di dalam kehidupanmu. Begitu pula sepakatlah dengan suami/isterimu, maka anda akan melihat suatu keluarga yang harmonis.

Amin.

Sepakat

© 2013 by ICIM-HK

Hub Kami :

5917-7247

​Kunjungi Kami :

Tungchung Municipal Building

Lantau Island. Hongkong

bottom of page