Paulus menuliskan di dalam 2 Korintus 4:18 demikian: “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan...”
Bagaimana caranya Paulus dapat melihat sesuatu yang tidak kelihatan? Tentu saja dengan pikirannya. Ketika membayangkan sesuatu, kita sedang melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Gambaran tentang sorga yang tertulis di dalam Alkitab sudah cukup membawa kita untuk berdiri diatas jalan yang terbuat dari emas murni yang dikelilingi pohon-pohon yang penuh dengan buah serta pemandangan yang menakjubkan.
Kita dapat melihat segala sesuatu melalui pikiran kita. Ketika kita menggambarkan jalan menuju rumah kita dari suatu tempat kepada seseorang, kita tidak perlu melewati semua jalan-jalan itu dan berada disana, tetapi kita cukup melihatnya dan membayangkannya dengan pikiran kita.
Kita dapat melihat hal-hal buruk maupun hal-hal yang baik di dalam pikiran kita. Hal-hal yang baik dan positif yang muncul di benak kita, itulah yang kita sebut dengan pengharapan. Ketika kita melihat diri kita berhasil di dalam pikiran kita, pada saat itulah kita memiliki pengharapan. Setelah ada pengharapan baru kemudian iman akan muncul untuk menggenapi pengharapan.
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11:1)
Dasar iman adalah pengharapan. Tanpa pengharapan tidak akan pernah ada iman. Oleh sebab itu urutannya adalah kasih, pengharapan dan iman. Kalau tidak ada pengharapan maka tidak ada iman pula! Karena pengharapan itu muncul dari bayangan yang ada di dalam pikiran kita, maka ingatlah saudara betapa penting untuk selalu menjaga ‘gambar’ yang muncul di dalam pikiran kita.
Pikiran-pikiran yang buruk dan negatif janganlah dibiarkan berlama- lama disana. Membiarkan pikiran yang demikian sama saja anda perlahan-lahan membunuh iman anda sendiri! Pagarilah pikiran itu dengan firman Tuhan karena apa yang firman Tuhan katakan tentang kita adalah kebenaran, sedangkan apa yang kita lihat dengan mata kita dan dengar dengan telinga akan memunculkan keraguan. Ingat, kita hidup oleh percaya, bukan dengan melihat.
Jika anda ingin kesembuhan terjadi, anda harus dapat melihat diri anda seorang yang sehat di dalam pikiranmu terlebih dahulu. Anda tidak dapat berkata: “Aku sembuh” setelah mengutip sebuah ayat firman Tuhan, namun di dalam pikiranmu anda tetap melihat diri anda seorang yang sakit. Semua mengalirnya dari dalam keluar. Dari roh kepada jiwa dan kepada tubuh.
Jika roh kita telah dipulihkan pada saat kita percaya, maka hidup kita sekarang tergantung bagaimana kita mengendalikan jiwa, dan salah satunya adalah pikiran kita.
Hidup kita tergantung apa yang ada di dalam pikiran kita. Kita adalah siapa di dalam pikiran kita. Jika pikiran ini dipenuhi dengan kenyataan yang terjadi di sekeliling kita, maka pengharapan itu perlahan-lahan akan menghilang, karena situasi yang terjadi seringkali tampak buruk.
Jadi tanpa pengharapan maka tidak akan ada iman pula, dan tanpa itu semua hidup anda tidak akan berjalan seperti yang Tuhan inginkan, tetapi anda akan berjalan seperti air mengalir dan membawa kemanapun kehidupan ini membawamu. Itu bukan rencana Tuhan bagi anda! Rencana Tuhan indah dan penuh pengharapan, namun semuanya dapat menjadi milik anda jika anda dapat melihatnya di dalam pikiranmu terlebih dahulu.
Amin.
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” (1 Korintus 13:13)
Ranking pertama dari ketiga hal diatas adalah kasih. Bagaimana dengan urutan kedua dan ketiga? Saya yakin pasti banyak yang mengatakan, iman ada di urutan ke-2 dan pengharapan di urutan terakhir, karena kita selalu ditekankan akan pentingnya iman.
Kita sering mendengar mengenai iman dan kita juga sering mendengar mengenai pengharapan. Apa sih sebenarnya pengharapan itu? Roma 8:24 menuliskan: “Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?”
Ayat diatas menjelaskan kepada kita bahwa harapan adalah sesuatu yang belum terjadi pada saat ini dan hanya terdapat pada masa yang akan datang. Harapan juga adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata jasmani kita, namun bukan berarti harapan sama sekali tidak dapat terlihat.
Pengharapan
